Laman

Yuiziuf Bloogzz

WELLCOME

Cari Blog Ini

yuiziuf BLoGz

Welcome To My blog .

Selasa, 08 Mei 2012

Keutamaan Belajar




Keutamaan Belajar Menurut Al Quran dan As Sunnah

ALLAH SWT Berfirman

فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama (At Taubah 122)
ALLAH SWT Berfirman

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Maka bertanyalah kamu kepada ahli ilmu jika kamu tidak tahu” (An-Nahl 43)
Nabi SAW bersabda
Man salaka thariiqan yathlubu fiihi ‘ilman salakallaahu bihi thariiqan ilal jannah
Artinya :
“Barangsiapa menjalani suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka dianugerahi Allah kepadanya jalan ke sorga”
(Dirawikan Muslim dari Abi Hurairah)
Nabi SAW bersabda
Innal malaaikata latadla’u ajnihatahaa lithaalibil ‘ilmi ridlaa-an bimaayashna’u
Artinya :
“Sesungguhnya malaikat itu membentangkan sayapnya kepada penuntut ilmu, tanda rela dengan usahanya itu”
(Dirawikan Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim dari Shafwan bin Assal)
Nabi SAW bersabda
Li-an tahgdu wa fatata’allama baaban minal ‘ilmi khairun min an
tushalliya mi-ata rak’atin
Artinya :
“Bahwa sesungguhnya engkau berjalan pergi mempelajari suatu bab dari ilmu adalah lebih baik daripada engkau melakukan shalat seratus raka’at”
(Dirawikan Ibnu Abdul-birri dari Abu Dzar)
Nabi SAW bersabda
Baabun minal ‘ilmi yata’allamuhur rajulu khairun lahuu minad dunyaa wa raaa fiihaa
Artinya :
“Suatu bab dari ilmu yang dipelajari seseorang, adalak lebih baik baginya dari dunia dan isinya”
(Dirawikan Ibnu Hibban dan Ibnu Abdul-Birri dari Al-Hasan Al-Bashari)
Nabi SAW bersabda
Uthlubul ‘ilma walau bish shiin
Artinya :
“Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina sekalipun”
(Dirawikan Ibnu Uda dari Al-Baihaqi dan Anas)
Nabi SAW bersabda
Thalabul ‘ilmi fariidlatun ‘alaa kulli muslim
Artinya :
“Menuntut ilmu itu ivajib atas tiap-tiap muslim”
Nabi SAW bersabda
Al-’ilmu khazaa-inu mafaa tiihuhas-sualu. Alaa fas-aluu Fainnahu yu’-jaru fiihi arba’atun : as-saa-ilu  wal ‘aalimu wal mustami’u wal muhibbu lahum
Artinya :
“Ilmu itu adalah gudang-gudang. Anak kuncinya pertanyaan. Dari itu, bertanyalah!  Sesungguhnya diberi pahala pada bertanya itu empat orang, yaitu : penanya, yang berilmu, pendengar dan yang suka kepada mereka yang tiga tadi”
(Dirawikan Abu Na’im dari Ali , hadits marfu’.)
Nabi SAW bersabda
Laa yanbaghii lil-jaahili an yaskuta ‘alaa jahlihi walaa lil-’aalimi
an yaskuta ‘alaa ‘ilmihi
Artinya :
“Tak wajarlah bagi orang yang bodoh, berdiam diri atas kebodohannya. Dan tak wajarlah bagi orang yang berilmu, berdiam diri atas ilmunya”
(Dirawikan Ath-Thabrani dan Abu Na’im dari Jabir. sanad dla’if)
Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dzar ra. berbunyi :
“Menghadliri majelis orang berilmu, lebih utama daripada mendirikan shalat seribu raka’at, mengunjungi seribu orang sakit dan berta’ziah seribu janazah”
Lalu orang bertanya : “Wahai Rasulullah! Dari membaca Al-Qur-an?”
Maka menjawab Nabi saw. : “Adakah manfa’at Al-Qur-an itu selain dengan ilmu?”
Bersabda Nabi saw :
“Barangsiapa meninggal dunia sedang menuntut ilmu untuk menghidupkan Islam, maka antara dia dan Nabi-Nabi dalam sorga sejauh satu tingkat”
Menurut atsar (kata-kata shahabat Nabi dan pemuka-pemuka Islam), maka berkata Ibnu Abbas ra.
“Aku telah menghinakan seorang penuntut ilmu, lalu aku memuliakan yang dituntutnya”.
Demikian pula berkata Ibnu Abi Mulaikah ra. :
“Belum pernah aku melihat orang seperti Ibnu Abbas. Apabila aku melihatnya maka tampaklah, mukanya amat cantik. Apabila ia berkata-kata maka lidahnya amat lancar. Dan apabila ia memberi fatwa maka dialah orang yang amat banyak ilmunya”

Perkataan Sahabat Tentang Keutamaan Belajar

Berkata Ibnul Mubarak ra.
“Aku heran orang yang tidak menuntut ilmu! Bagaimana ia mau membawa dirinya kepada kemuliaan”
Berkata setengah hukama’ (ahli kikmah):
“Sesungguhnya aku tidak belas kasihan kepada orang-orang, seperti belas kasihanku kepada salah seorang dari dua : yaitu orang yang menuntut ilmu tapi tidak memahaminya dan orang yang memahami ilmu tapi tidak menuntutnya”
Berkata Abud Darda’ ra. :
“Lebih suka aku mempelajari satu masalah, daripada mengerjakan shalat satu malam”. Dan ditambahkannya pula : “Orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu, berserikat pada kebajikan. Dan manusia lain adalah bodoh, tak ada kebajikan padanya”. Dan katanya lagi : “Hendaklah engkau orang berilmu atau belajar atau mendengar ilmu dan janganlah engkau orang keempat (tak
termasuk salah seorang dari yang tiga tadi) maka binasalah engkau “.
Berkata ‘Atha’ :
“Suatu majelis ilmu itu, akan menutupkan dosa tujuh puluh majelis yang sia-sia”.
Berkata Umar ra. :
“Meninggalnya seribu ‘abid, yang malamnya mengerjakan shalat dan siangnya berpuasa, adalah lebih mudah, daripada meninggalnya seorang alim yang mengetahui yang dihalalkan dan yang diharamkan Allah”.
Berkata Imam Asy-Syafi’i ra :
“Menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berbuat ibadah sunnah”.
Berkata Ibnu Abdil Hakam ra. :
“Adalah aku belajar ilmu pada Imam Malik. Lalu masuk waktu Dhuhur. Maka aku kumpulkan semua kitab untuk mengerjakan shalat. Maka berkata Imam Malik : “Hai, tidaklah yang engkau bangun hendak mengerjakannya itu, lebih utama daripada apa yang ada engkau di dalamnya, apabila niat itu benar”
Berkata Abud-Darda’ ra. :
“Barangsiapa berpendapat bahwa pergi menuntut ilmu bukan jihad, maka adalah dia orang yang kurang pikiran dan akal”
YA ALLAH AKU MOHON KEPADAMU AKAN KHUSNUL KHOTIMAH…..  AMINALLAHUMMA… AMIN…

Na’uudzu billaahi min ‘ilmin laa yanfa
“Aku berlindung pada Allah, dari ilmu yang tidak bermanfa’at”

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus

Terjemahan dari kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al Ghozali

sumber:http://berdzikir.wordpress.com

1 komentar: